4.08.2011

Dari Empiris sampai Uji Klinis



Kandungan Curcuma xanthorhiza rox, kurkumin, mengandung sejuta manfaat untuk perbaikan kesehatan.
Indonesia sebagai negara tropis yang dikenal dengan the second mega biodiversity, dibanjiri oleh tanaman yang diketahui secara empiris atau penelitian berkhasiat obat. Salah satunya adalah temulawak yang termasuk dalam keluarga jahe (zingiberaceae). Temulawak (Curcuma xanthorhiza roxb) merupakan tanaman obat asli Indonesia. Meski demikian, penyebaran tanaman yang kondang dengan sebutan curcuma javanica ini, hanya terbatas di pulau Jawa, Maluku, dan Kalimantan. Temulawak tumbuh sebagai semak tak berbatang. Mulai dari pangkalnya sudah memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara 2 sampai 2,5 meter. Daunnya bundar panjang, mirip daun pisang. Pelepah daunnya saling menutupi membentuk batang.

Tumbuhan yang patinya mudah dicerna ini dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian 750 meter di atas permukaan laut. Temulawak dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, saat daunnya telah menguning dan kelihatan hampir mati. Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya kuning tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter dan berdiameter 6 sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit agak pedas.
Manfaat temulawak untuk kesehatan, sebenarnya telah lama diketahui secara empiris dan pengalaman turun-menurun dari nenek moyang. Sejak dulu temulawak digunakan sebagai obat penurun panas, merangsang nafsu makan, mengobati sakit kuning, diare, mag, perut kembung, dan pegal-pegal. Terakhir juga diketahui temulawak bisa menurunkan lemak darah, menghambat penggumpalan darah sebagai antioksidan, dan memelihara kesehatan dengan meningkatkan daya imun. Beberapa manfaat tersebut kemudian akhirnya terbukti secara klinis. Melihat manfaat temulawak yang se-abrek ini, tak ayal lagi pemerintah mencanangkan ”gerakan nasional minum temulawak” sejak 2 tahun silam.

Bantu Hati Hantam Toksin
Daging buah (rimpang) temulawak mengandung beberapa senyawa kimia, antara lain minyak atsiri fellandrean dan turmerol, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol, dan kurkumin. Kurkumin diketahui sebagai kandungan yang banyak memberi manfaat, terutama sebagai anti hepototoksik dan antioksidan.
Bagaimana mekanisme kurkumin sebenarnya dalam menyelamatkan “lambang romantisme” ini masih belum jelas. Namun sebuah studi pada hewan percobaan melaporkan, kurkumin secara kuat menghambat enzim cytochrome 4501A1/1A2 di hati. Enzim ini merupakan isoenzim yang terlibat dalam bioaktivasi beberapa toksin termasuk benzo[a]pyrene. Kurkumin ditemukan juga mencegah pembentukan ikatan kovalen antara cytochrome P450 dan DNA. Dan, peneliti menyimpulkan bahwa kurkumin bisa saja menghambat karsinogenesis oleh kimiawi dengan memodulasi fungsi P450.
Selain itu, kurkumin ditemukan juga menawarkan proteksi hati terhadap toksisitas alkohol. Efek ini terbukti pada sebuah studi yang dilakukan pada tikus yang diinduksi dengan etanol 25%. Tikus yang memperoleh kurkumin 80 mg/kg BB mengalami penurunan kadar enzim hati dan produk reaktif asam tiobarbiturat. Di samping itu, sebuah studi lainnya juga menunjukkan, kurkumin menurunkan kerusakan hati melalui pengurangan peroksidasi lipid. Hal ini diamati pada tikus yang hatinya telah diinduksi dengan zat besi. Masih berdasarkan studi pra klinis, kurkumin dilaporkan juga meningkatkan aktifitas glutathione-S-transferase. Enzim ini sangat penting dalam proses detoksifikasi.

Uji Klinis Kurkumin
Sebuah uji klinis yang tidak begitu besar telah dilakukan di Tanah Air untuk melihat manfaat kurkumin dalam memperbaiki fungsi hati. Studi ini melibatkan sekitar 38 pasien gangguan hati atau memiliki nilai SGPT dan SGOT di atas normal dari 5 area (Bogor, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Palembang dan Jakarta). Pasien diberikan gabungan kurkumin 25 mg, essential phospholipid 100 mg, dan vitamin E 100 mg. Studi ini menggunakan metoda seeding trial atau tanpa pembanding. Pengamatan dilakukan oleh sekitar 20 peneliti dalam periode Juli-Desember 1998.
Adapun parameter yang digunakan adalah nilai SGPT dan SGOT. SGPT merupakan enzim yang diproduksi oleh hepatocytes, jenis sel yang banyak terdapat di liver. Kadar SGPT dalam darah akan meningkat seiring dengan kerusakan pada sel hepatocytes yang bisa terjadi karena infeksi virus hepatitis, alkohol, obat-obat yang menginduksi terjadinya kerusakan hepatocytes, dan sebab lain seperti adanya shok atau keracunan obat.
Nilai SGPT yang dianggap normal adalah 0 – 35 unit per liter (u/l). Peningkatan nilai SGPT 50 kali dari normal menandakan rendahnya aliran darah pada hati, hepatitis, atau kerusakan sel hati yang disebabkan oleh obat/senyawa kimia seperti CCl4. Peningkatan nilai SGPT ringan sampai sedang dapat disebabkan oleh adanya hepatitis, sirosis, kanker pada hati dan alkohol. Terkadang pada sirosis hanya terjadi peningkatan nilai SGPT 2-4 kali dari nilai normal.
Sementara SGOT banyak dijumpai pada organ jantung, hati, otot rangka, pankreas, paru-paru, sel darah merah dan sel otak. Saat sel organ tersebut mengalami kerusakan, maka SGOT akan dilepaskan dalam darah. Alhasil saat pengukuran akan terlihat korelasi besarnya atau tingkat keparahan sel yang terjadi. Nilai normal SGOT berkisar dari 3 - 45 unit per liter (u/l). Peningkatan nilai SGOT ini dapat disebabkan oleh adanya hepatitis C. Pada hepatitis akut, peningkatan bisa terjadi hingga 20 kali nilai normalnya.
Hasil studi menunjukkan, berdasarkan perhitungan statistik, terjadi penurunan nilai SGOT dan SGPT yang signifikan. Setelah 14 hari terapi, penurunan nilai SGOT dari total pasien mencapai hingga 2,89 kali, sedangkan untuk SGPT mencapai 3,28 kali dibandingkan sebelum pengobatan. Hasil yang tidak berbeda jauh juga ditemukan pada individu yang menderita hepatitis dan non hepatitis. Pasien hepatitis mengalami penurunan SGOT sebanyak 3,48 kali dan SGPT sebanyak 3,82 kali, dibandingkan sebelum pengobatan. Sedang pada individu non hepatitis, terjadi penurunan SGOT sekitar 1,91 kali dan SGPT sebanyak 2,15 kali.

Menggali Manfaat Lain
Hingga kini, telah banyak studi yang dilakukan untuk mencoba mereguk manfaat lain dari umbi berharga ini. Studi yang tengah gencar dilakukan adalah untuk melihat manfaat kurkumin sebagai antitumor guna mengobati penyakit kanker. Sejumlah laporan menunjukkan, kurkumoid termasuk kurkumin memiliki aktivitas kemopreventif dan kuratif melawan kanker. Studi tersebut umumnya dilakukan pada hewan percobaan dengan rute pemberian berbeda dan diuji dengan sistem in vitro. Namun sedikit studi juga telah mulai dilakukan belakangan ini pada manusia.
Manfaat lain yang juga tengah diincar dari kurkumin adalah penghambatan replikasi human immunodeficiency virus (HIV). Sebuah studi menunjukkan, kurkumin menghambat tahap fusion sel virus pada siklus replikasi HIV. Berbagai studi terus dilakukan untuk mencari titik terang. Jika semua terbukti secara klinis, maka tanaman yang mengandung kurkumin akan semakin kaya manfaat. Dan Indonesia tentu akan turut berbahagia, karena tanaman itu adalah asli dari Bumi Pertiwi.
(Arnita)

Seperti tercetak di Majalah Farmacia Edisi November 2006 , Halaman: 72 (18466 hits)

Gingivitias Picu Kelahiran Prematur

Penyakit radang gusi bisa berupa pembengkakan gusi yang disebut epulis gravidarum atau pregnancy tumor dan akan sembuh secara berangsur-angsur setelah melahirkan. Biasanya terjadi di gusi di antara dua gigi (interdental) dan dapat berkembang dengan cepat meskipun umumnya diameter lesi ini berukuran tidak lebih dari 2 cm.


Prevalensi epulis gravidarum pada ibu hamil sekitar 5-10%. Ibu hamil dengan penyakit ini, tembah Boy, berisiko melahirkan bayi prematur dengan berat badan lahir rendah (BBLR) karena terjadinya proses infeksi. Namun gingivitis adalah masalah gigi dan mulut yang paling sering dijumpai saat masa kehamilan. Menurut Journal Periodontal edisi Juli 2007, 77% ibu yang melahirkan bayi prematur menderita gingivitis dan periodontitis


Mengapa radang gusi bisa berdampak pada kehamilan? Menurut Teori Fokal Infeksi oleh Miller (1891), mikroorganisme atau produknya dapat masuk ke bagian tubuh terdekat atau jauh dari mulut. Dan, ibu dengan infeksi periodontal mempunyai risiko 7 kali melahirkan prematur dengan berat badan lahir rendah.


"Mikroorganisme yang ada di gusi bisa masuk melalui pembuluh darah ke janian dan melalaui serangkaian proses yang melibatkan faktor-faktor inflamasi, bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah sehingga asupan nutrisi menurun. Akibatnya bayi lahir dengan berat rendah. Selain itu infeksi akan memicu prostaglandin. Prostaglandin bisa memicu kontraksi sehingga terjadi kelahiran premature," jelas Boy lagi.


Penelitian epidemiologi, mikrobiologi dan imunologi menyatakan bahwa penyakit periodontal merupakan faktor risiko terhadap penyakit jantung penyakit aliran darah jantung, pada otak (serebrovaskular) & penyakit pernafasan, seperti juga kelahiran bayi prematur dengan berat badan lahir rendah (BBLR).


Oleh karen itu, ibu hamil tidak perlu ragu untuk memeriksakan diri ke dokter gigi bila ada masalah di gusi atau gigi. Tidak ada larangan untuk melakukan roentgen gigi selama ibu menggunakan pelindung dan ibu hamil juga tidak dilarang mencabut gigi, bila memang diperlukan.

Kopi bukan penyebab penyakit jantung

Selama ini kopi sering dikaitkan dengan hal-hal buruk kesehatan. Misalnya, terlalu banyak konsumsi kopi bisa memicu serangan jantung. Ternyata hasil penelitian terbaru membantah hal tersebut. Para ilmuwan dari Swedia yang meneliti tak kurang dari 37.000 pria yang rutin minum kopi, ternyata tidak lantas lebih mudah terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah minum kopi.

Studi yang dimuat dimuat dalam American Heart Journalini menjadi bukti terbaru bahwa kopi bukan ancaman untuk kesehatan jantung koroner. Sebelumnya , kopi juga dikaitkan dengan hipertensi atau osteoporosis. Semua itu, ternyata juga hanya mitos.

Tahun 1984 komisi penasihat National Institute of Health (NIH) menyimpulkan bahwa kafein tidak mempengaruhi penyerapan maupun eksresi kalsium. Berbagai penelitian juga menunjukkan tidak adanya hubungan antara konsumsi kafein secara moderat dengan densitas dan kandungan mineral tulang.

Beberapa waktu lalu dalam acara peluncuran sebuah produk baru kopi di Jakarta, Prof. Dr. Deddy Muchtadi, MS dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan FAFETA, Institut Pertanian Bogor memaparkan berbagai kebaikan-kebaikan kopi. Mengutip pernyataan FDA, kafein yang terkandung dalam kopi diklasifikasikan sebagai GRAS (Generally Recognize As Safe) sejak 1958. Sedangkan menurut American Medical Association (AMA), peminum kopi dan teh dalam jumlah moderat tidak perlu khawatir terhadap pengaruh kafein bagi kesehatan, asalkan gaya hidup seperti makanan dan alkohol yang dikonsumsi lainnya juga dilakukan secara moderat

Kafein hanya memberikan efek stimulan pada penampilan fisik dan mental, membantu agar kita tetap terjaga. Kafein juga berfungsi menghilangkan kelelahan dan kantuk, memperbaiki mood, serta membantu meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. Kafein bekerja dengan memblokir reseptor adenosin, yaitu neurotransmitter yang bertugas menenangkan.

Penelitian Yen dkk tahun 2005 di Jepang menujukkan, polifenol yang terkandung dalam kopi (khususnya asam klorogenat) dapat menonaktifkan radikal bebas. Dengan kata lain lopi bisa bertindak sebagai antioksidan dengan powerfull protector terhadap kerusakan lipida dan protein (enzim) yang dapat mengakibatkan timbulnya penyakit degeneratif. Penelitian Fukushima dkk tahun 2009 menyatakan bahwa di Jepang, kopi dan teh hijau merupakan sumber utama antioksidan polifenol.

Dengan segala kebaikannya, maka bukan lagi lasan untuk takut mengonsumsi kopi. Bahkan, asal tidak dikonsumsi berlebihan, kopi juga menyehatkan. Apalagi dengan teknologi pengolahan kopi yang terbaru, kopi bisa lebih nikmat dan beraroma. Rasa dan aroma adalah kunci kenikmatan pada kopi. Teknologi pengolahan kopi instan terbaru dengan teknik "aroma recovery" misalnya, bisa meengembalikan aroma kopi yang hilang saat proses pengolahan. Dengan teknologi ini, arima kopi tidak hilang atau menguap. Aroma kopi yang khas bisa dipertahankan sehingga rasa punmenjadi lebih mantap.

Buah pencegah jerawat dan cara membasmi jerawat (Alami)

Cara menyembuhkan jerawat tidak harus dengan obat kimia. Dengan bahan alami juga tidak kalah ampuhnya. Jerawat atau kukul memang sangat mengganggu, membuat wajah yang tampan menjadi kurang tampan, membuat wajah jelitamenjadi kurang jelita. Bahkan untuk jerawat yang parah bisa membuat wajah bagus menjadi buruk. Tahukan Anda bahwa buah yang selama ini ada disekitar Anda ternyata ampuh untuk membasmi jerawat.

Jerawat timbul disebabkan produksi minyak yang berlebih. Banyak faktor yang dapat memicu munculnya jerawat diantaranya faktor keturunan, makanan, dan faktor psikis, kondisi yang bisa memicu jerawat misalnya saat datang bulan, stress, pemakaian kosmetik yang tidak cocok atau mengkonsumsi obat tertentu bisa saja menyebabkan timbulnya jerawat.

Sampai saat ini, konon belum ada obat jerawat yang bisa menyembuhkan secara tuntas. Namun banyak upaya yang dapat dilakukan untuk membantu menyembuhkan atau setidaknya mengurangi tumbuhnya jerawat. Salah satunya dengan menggunakan tanaman obat yaitutomat, belimbing wuluh, mentimun, jeruk nipis, dan temulawak yang dipercaya bisa membasmi jerawat yang membandel.

Tomat (Lycopercisum esculentum Mill)

Tomat mengandung aneka vitamin, diantaranya vitamin C, viamin A dan B1 serta mengandung zat-zat seperti protein, kalsium, besi, dan belerang. Untuk mengusir jerawat, pilih tomat yang sudah masak, kemudian potong-potong sama rata, setelah itu langsung dipakai untuk menggosok wajah berjerawat. Jika tekun membiasakan diri memakai buah tomat seperti diatas, wajah Anda akan kembali berseri-seri, bebas dari jerawat.

Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)

Belimbing wuluh yang daging buahnya banyak mengandung air yang berasa asam. Warna buahnya ada yang hijau, ada pula yang putih. Belimbing wuluh mengandung kalsium oksalat, flavonoid, pectin, tanin, asam galat dan asam ferulat.

Untuk menyingkirkan jerawat, ambil 5 buah belimbing wuluh, cuci bersih kemudian tumbuk sampai halus. Setelah itu remas-remas dengan air garam secukupnya. Gosokkan pada wajah atau bagian tubuh lain yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari. Bisa juga dengan ramuan tradisional sebagai berikut:

sediakan 6 buah belimbing wuluh, 2 sendok teh serbuk belerang, dan satu buah jeruk nipis. Caranya, belimbing wuluh dan serbuk belerang digiling sampai halus, kemudian remas-remas dengan air jeruk nipis. Lalu gosokkan pelan-pelan pada wajah yang berjerawat. Lakukan 3kali sehari. Wajah anda akan kembali kinclong.

Mentimun (Cucumis sativus) juga dapat digunakan untuk melawan jerawat yang nakal, disamping mengandung banyak air, juga mengandung vitamin A, B1 dan C serta beberapa zat seperti saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi dan belerang. Berkaitan dengan jerawat, pilih mentimun yang masih muda. Cuci bersih, lalu potong-potong, kemudian perlahan-lahan gosokkan pada wajah yang berjerawat. Biasakan minimal tiga kali sehari.

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)

Buah jeruk nipis mengandung unsur senyawa kimia antara lain limonene, linalin asetat, geranil asetat, felladren, sitral, dan asam sitrat. Untuk menghalangi jerawat, pilih buah jeruk nipis yang sudah tua lalu potong-potong sama rata. Gosokkan pada wajah yang berjerawat, sekitar 2-3 kali sehari. Atau dengan ramuan tradisional yaitu Sediakan 20 kuntum bunga melati, 2 jari asam jawa (jawa: asam kawak), 1 buah jeruk nipis. Caranya, bunga melati, asamjawa dan belerang dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Remas-remas dengan air jeruk nipis. Kemudian gosok perlahan-lahan pada wajah yang berjerawat.

Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb)

Temulawak memang terkenal sebagai bahan jamu dan juga bisa digunakan untuk membasmi jerawat karena didalamnya terdapat komponen utama kandungan zat yaitu kurkumin dan minyak atsiri. Kurkumin bermanfaat sebagai acnevulgaris, antiflamasi (antiradang), dan anti-hepatoksik.

Sedangkan minyak atsiri temulawak mengandung phelandren, kamfer, bomeol, xanthorrhizol, dan sineal. Bila ingin wajah tidak ternodai jerawat, ambil satu jari rimpang temulawak, cuci bersih dan potong-potong. Rebus dengan air bersih sebanyak 4 gelas lalu biarkan mendidih hingga tinggal separuhnya. Setelah dingin, dapat disaring dan diminum (dapat ditambahkan madu). Minumlah dua kali sehari dan sekali minum sebanyak satu gelas.

Selain menggunakan tanaman obat di atas, juga perlu melakukan perawatan anti jerawat. Perawatan sangat penting dilakukan agar kulit terlihat sehat dan berseri. Lakukan perawatan dibawah ini dan biasakan:

  1. Bersihkan wajah sekurang-kurangnya dua kali sehari dengan sabun khusus pembersih wajah dan air hangat
  2. Lakukan olahraga pagi hari di lokasi yang mendapat sinar matahari
  3. Kurangi makanan berlemak, termasuk gorengan dan minuman beralkohol
  4. Tingkatkan konsumsi sayur-sayuran dan (bayam, bawang daun, ercis, wortel, daun melinjo dan sebagainya) dan buah-buahan (pisang, tomat, jeruk, nanas, dan sebagainya)
  5. Hindari pemakaian kosmetik yang berbahan dasar minyak
  6. Yang tak kalah penting, jangan sembarangan menusuk dan memijit-mijit jerawat. Bisa-bisa malah infeksi dan meninggalkan bekas noda


4.04.2011

Khasiat Jengkol dan Pete

Mendengar nama jengkol dan pete mungkin sebagian dari kita langsung mengerutkan dahi, sepertinya sangat alergi mendengar kedua nama buah itu.

Terlebih lagi golongan anak muda sekarang yang mengaku generasi metropolis yang bergaya metroseksual, mungkin langsung berekspresi muntah-muntah begitu mendengar atau diajak temannya mengkonsumsi buah ini, sambil berkata “payah lo men, ga’ modern”.

Karena itulah buah ini seakan-akan menjadi makanan orang-orang kelas bawahan alias kere. Padahal mungkin kita juga sudah maklum kalau kedua makanan ini adalah salah satu dari beberapa jenis makanan yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat, mungkin termasuk anda dan juga saya pernah memakannya, tetapi begitu ditanya orang mungkin kita akan berkata yang sebaliknya karena malu, gengsi atau seribu alasan lain pasti keluar agar tidak ketahuan. Yang lebih menggelikan lagi sewaktu ditanya temannya “lu makan jengkol”, dia jawab “engga”, tapi waktu menjawab keluar bau naga dari mulutnya, walah pasti malu banget deh. Sebenarnya tidak perlu malu kalau kita memang menyukai kedua jenis buahan atau makanan ini, karena selera makan orang memang berbeda-beda.

Tapi tahukah anda khasiat dari buah jengkol dan pete, setelah anda mengetahui khasiat dari kedua jenis buah ini mungkin pola pikir dan prasangka negative kita terhadap kedua jenis buahan khas Asia tenggara ini akan berubah.

Pertama jengkol, setelah diteliti dan diuji labolatorium, ternyata mengandung serat yang tinggi, asam jengkolat, vitamin (meskipun belum jelas jenisnya) dan juga mineral. Adapun khasiat dari jengkol menurut para ahli kesehatan yang saya ketahui dari situs wikipedia adalah sebagai berikut:

- Dapat memperlancar proses buang air besar / cuci perut, ini dikarenakan jengkol mengandung serat yang tinggi.

- Kemudian jengkol juga dapat mencegah penyakit diabetes / kencing manis, mungkin karena kandungan asam dan mineralnya.

- Dan yang ketiga ternyata jengkol dapat mencegah penyakit jantung koroner

Dan mungkin masih banyak lagi khasiatnya yang belum diketahui. Tetapi yang perlu diperhatikan disini adalah jangan terlalu banyak memakannya, kenapa? Karena jengkol juga ada efek negativenya, pertama yang biasa di timbulkan adalah penyakit yang disebut kejengkolan alias susah buang air kecil dan terasa sakit sekali sewaktu keluarnya, ada juga yang bilang penyakit ini anyang-anyangan. Hal ini disebabkan karena kandungan asamnya, tetapi tidak semua yang mengkonsumsinya lantas mengalami kejengkolan, menurut ahli kesehatan tergantung kadar asam yang dikandung biji jengkol itu dan juga kadar asam yang terdapat di tubuh kita dan factor genetika dari kita mempengaruhi. Tetapi kalau kita mengalami kejengkolan jangan khawatir obatnya adalah banyak minum air putih dan soda. Kemudian yang paling umum dari akibat memakan jengkol adalah penyakit mulut naga alias bau mulut dan kencing kebo alias pesing. Ada yang bilang untuk mengatasinya dengan makan buah ketimun, minum kopi hitam atau mengunyah pucuk cengkeh, tapi mungkin yang paling mujarab dengan sikat gigi dan kumur-kumur dengan obat kumur.

Kedua pete, setelah mengalami uji klinis di labolatorium ternyata buah khas Indonesia ini mengandung protein dan lemak yang cukup tinggi bahkan kandungan proteinnya lebih tinggi daripada tempe. Wah kalau begitu mungkin kita bisa membuat tempe dari bahan pete ya. Adapun khasiat dari buah pete yang saya ketahui setelah melihat acara asal-usul di salah satu tv swasta adalah:

- Bisa membuat tubuh awet muda, mungkin disebabkan kandungan proteinnya yang bisa untuk regenerasi kulit, bahkan kabarnya pete Indonesia sebagian sudah diekspor ke Jepang dan dijadikan salah satu bahan kosmetik di sana.

- Menambah nafsu makan.

- Bagi sebagian orang biasanya untuk makanan pelengkap.

Adapun efek negative dari pete tidak beda jauh dengan saudaranya yaitu jengkol seperti bau mulut, kencing pesing, tetapi pete tidak mengakibatkan susah buang air kecil.

Lalu bagaimana hukumnya memakan jengkol dan pete dari segi agama? Menurut jumhur (sebagian besar) ulama memakannya adalah makruh (tidak berdosa tetapi kurang disukai) karena menimbulkan bau tidak sedap. Alasannya adalah hadits nabi yang artinya kurang lebih seperti ini (maaf kalau terdapat kesalahan) : “Orang yang memakan bawang putih atau bawang merah hendaknya jangan mendekati kami dan rumah ibadah kami”. (H.R. Imam Muslim). Menurut ulama maksud hadits ini adalah kalau memakan bawang putih atau merah dalam jumlah banyak dan menimbulkan bau mulut hendaknya jangan melakukan ibadah di masjid/musholla karena dikhawatirkan jama’ah yang lain akan terganggu, jadi cukup beribadah di rumah saja. Akan tetapi kalau sedikit dan tidak menimbulkan bau itu diperbolehkan karena tidak menggangu orang lan, dan kalau tidak menimbulkan bau menurut ulama hukum makruhnya pun dengan sendirinya menjadi hilang. Dan rasanya lucu juga ya, kalau sampai ada fatwa MUI hanya karena masalah jengkol dan pete.

Karena sama-sama dapat menimbulkan bau itulah pete dan jengkol dikiaskan (disamakan hukumnya) dengan memakan bawang putih atau merah.

Setelah mengetahui khasiat, efek dan juga hukum dari pete dan jengkol, bagaimana? Apakah anda ingin memakannya?

Manfaat Asem Jawa

Nama latinnya adalah Tamarindus Indica L. walaupun pohonnya tinggi, daunnya yang bersirip genap itu kecil-kecil. Pohon asam atau asam jawa sering di tanam di tepian jalan di dataran rendah. Daging buahnya asam sedap. Kulit buahnya cokelat, daging buahnya saat muda berwarna putih kehijauan dan sesudah tua menjadi coklat. Daging buah itu bisa dipakai untuk mengasamkan makanan, dibuat sirup, bahkan bisa untuk membersihkan barang-barang logam yang warnanya berubah kehitaman.

Daging buah yang sudah tua kadang-kadang diolah supaya tahan lama. Karena warnanya menjadi kehitam-hitaman kadang disebut juga asam kawak.

Asam jawa berasal dari suku : Caesalpiniaceae

Kandungan dan manfaat : daging buahnya mengandung bermacam-macam asam (asam tatrat, asam malat, asam sitrat, asam suknisat, asam asenat) yang memudahkan buah air besar. Juga bias melancarkan peredaran darah dan mendinginkan. Sedangkan daunnya berkhasiat memperlancar buang air besar dan menghilangkan rasa sakit, karena mengandung flavonoid, juga bersifat anti radang. Ia juga membantu mengeluarkan keringat.

Kegunaan :

1.Untuk mengobati bisul:

Asam kawak (daging buah asam jawa matang yang sudah diolah dan warnanya hitam bukan coklat) sebesar telur burung puyuh direndam dalam air 1 gelas sehingga mengembang, 5 iris temulawak yang dicuci dulu sebelum diiris, gula aren untuk pemanis. Semua didihkan sehingga airnya tinggal setengah. Diminum 1x sehari sampai sembuh.

Untuk ditempelkan : Asam kawak sebesar telur puyuh, sedikit garam dan sedikit minyak dicampur dan dilumatkan. Tempelkan ke bisul.

2. Untuk mengobati jerawat:

12 helai daun sambiloto, 10 iris temulawak, kencur 5 cm, 1 sendok teh adas (foeniculum vulgare mill atau fennel atau venkel), 10 helai daun jintan, semua dicuci. Lumatkan dengan asam kawak sebesar telur puyuh. Beri 1 ½ gelas air, saring dan ampasnya diperas dengan kain. Minum 3x sehari.

Untuk obat luarnya: asam jawa diberi air bersih, diremas-remas, disaring dan airnya dipakai untuk mencuci muka saat akan tidur malam.

3. Untuk mengobati sariawan:

1 cangkir daun asam muda, sepotong kunyit 5 cm, semua dicuci, kunyit diiris. Rebus dengan 4 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Supaya rasanya enak boleh ditambah gula aren saat direbus, kemudian disaring, minum pagi dan sore.Ulangi sampai beberapa hari.

4. Untuk mengobati campak:

1 gelas daun asam, 3 rimpang kunyit segar yang dicuci, diiris, sedikit garam dan gula aren. Semua direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diminum pagi dan sore.

5. Untuk mengobati borok:

Biji-biji asam dicuci, dikupas, dilumatkan, tempelkan pada borok. (cobain aje, kali aje borok Nt bae).

1.19.2011

Mengenal Metabolisme Obat


Metabolisme obat adalah proses modifikasi biokimia senyawa obat oleh organisme hidup, pada umumnya dilakukan melalui proses enzimatik. Proses metabolisme obat merupakan salah satu hal penting dalam penentuan durasi dan intensitas khasiat farmakologis obat.

Metabolisme obat sebagian besar terjadi di retikulum endoplasma sel-sel hati. Selain itu, metabolisme obat juga terjadi di sel-sel epitel pada saluran pencernaan, paru-paru, ginjal, dan kulit.
Terdapat 2 fase metabolisme obat, yakni fase I dan II. Pada reaksi-reaksi ini, senyawa yang kurang polar akan dimodifikasi menjadi senyawa metabolit yang lebih polar. Proses ini dapat menyebabkan aktivasi atau inaktivasi senyawa obat.

Reaksi fase I, disebut juga reaksi nonsintetik, terjadi melalui reaksi-reaksi oksidasi, reduksi, hidrolisis, siklikasi, dan desiklikasi. Reaksi oksidasi terjadi bila ada penambahan atom oksigen atau penghilangan hidrogen secara enzimatik. Biasanya reaksi oksidasi ini melibatkan sitokrom P450 monooksigenase (CYP), NADPH, dan oksigen. Obat-obat yang dimetabolisme menggunakan metode ini antara lain golongan fenotiazin, parasetamol, dan steroid. 

Reaksi oksidasi akan mengubah ikatan C-H menjadi C-OH, hal ini mengakibatkan beberapa senyawa yang tidak aktif (pro drug) secara farmakologi menjadi senyawa yang aktif. Juga, senyawa yang lebih toksik/beracun dapat terbentuk melalui reaksi oksidasi ini. 

Reaksi fase II, disebut pula reaksi konjugasi, biasanya merupakan reaksi detoksikasi dan melibatkan gugus fungsional polar metabolit fase I, yakni gugus karboksil (-COOH), hidroksil (-OH), dan amino (NH2), yang terjadi melalui reaksi metilasi, asetilasi, sulfasi, dan glukoronidasi. Reaksi fase II akan meningkatkan berat molekul senyawa obat, dan menghasilkan produk yang tidak aktif. Hal ini merupakan kebalikan dari reaksi metabolisme obat pada fase I.

Metabolisme obat dipengaruhi oleh faktor-faktor antara lain faktor fisiologis (usia, genetika, nutrisi, jenis kelamin), serta penghambatan dan juga induksi enzim yang terlibat dalam proses metabolisme obat. Selain itu, faktor patologis (penyakit pada hati atau ginjal) juga berperan dalam menentukan laju metabolisme obat.